MOLI NOVITA SARI (PMT IV/D)

Jumat, 04 Juni 2010

workshop matematika

MEDIA PENGAJARAN

Arti media pengajaran:
Menurut Marshall Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.
Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana.
Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya.
1. Pemilihan Media
Dalam memilih media kita harus memperhitungkan fungsi dan perannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran, bukan dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif
b. Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
c. Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif
Menurut Prof.Drs.Hartono Kasmadi M.Sc. bahwa di dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: produksi, peserta didik, isi dan guru.
a. Pertimbangan Produksi:
1. Availability: tersedianya bahan. Media akan efektif dalam mencapai tujuan, bila tersedia bahan dan berada pada sistem yang tepat
2. Cost (harga) yang tinggi tidak menjamin tujuan pengajaran tercapai
3. Physical Condition (kondisi fisik). Misalkan dengan warna yang buram, akan menggangu kelancaran belajar mengajar.
4. Accessibility to student (mudah dicapai) maksudnya: pembelian bahan (peralatan) hendaknya memiliki dwi fungsi yaitu: guru dapat menggunakannya, peserta didik juga akan semakin mudah mencerna pelajaran.
5. Emotional impact. Penggunaan media harus mampu bernilai estetika sebab akan lebih menarik untuk menumbuhkan motivasi.
b. Pertimbangan peserta didik:
1. Student Characteristics (watak peserta didik). Guru harus mampu memahami tingkat kematangan dan latar belakang peserta didik. Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan-pilihan media yang sesuai dengan karakter peserta didik.
2. Student relevance (sesuai dengan peserta didik). Akan memberi nilai positif dalam mencapai tujuan belajar, pengaruhnya akan meningkatkan pengalaman peserta didik, pengembangan pola pikir, analisis pelajaran, hingga dapat menceritakan kembali dengan baik.
3. Student involvement (keterlibatan peserta didik). Bahan yang disajikan, akan memberikan kemampuan peserta didik dan keterlibatan peserta didik secara pisik dan mental (peran aktif peserta didik) untuk meningkatkan potensi belajar.
c. Pertimbangan isi:
1. Curiculair-relevance: penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum, tujuannya harus jelas, perlu dengan baik.
2. Content-soundness. Bahan media harus up to date tidak ketinggalan zaman
3. Presentation. Cara penyajian media harus jelas tidak berantakan (sistematis)
d. Pertimbangan guru:
a. Teacher-utilization. Guru harus mempertimbangkan:
i. Apakah media digunakan untuk kepentingan individu atau kelompok
ii. Apakah media yang digunakan media tunggal atau multi media
iii. Apakah sudah berorientasi terhadap tujuan pendidikan apa belum
b. Teacher peace of mind. Media mampu memecahkan problem yang dialami siswa dalam belajar.
Adapun jenjang-jenjang pembuatan keputusan dalam memilih media antara lain:
1. Jenjang pertama
Pada tahap ini guru mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Faktor siswa, siapa yang belajar baik dari segi kepintaran dan jumlah siswa.
b. Faktor isi pengajaran, apakah media telah sesuai dengan mata pelajaran dan topik-topik yang ingin diajarkan.
c. Tujuan yang hendak dicapai, apakah media telah mengandung informasi yang ingin disampaikan untuk mencapai tujuan.
2. Jenjang kedua
Pada jenjang ini dilakukan pemilihan media untuk tiap mata pelajaran, topik dan tugas. Ada dua aturan dalam memilih media yakni:
a. Media dapat memberikan contoh-contoh atas perilaku yang akan kita tuntut dari siswa.
b. Gunakan saluran sensoris yang paling tepat untuk mengomunikasikan isi pelajaran kepada siswa.
Pendekatan dalam memilih media pengajaran:
1. Memilih media dengan menggunakan klasifikasi media / taksonomi media.
2. Memilih media dengan menggunakan saluran sensoris dan kontrol guru dengan menggunakan bagan sebagai alat bantu.
2. Media Pengajaran dan Manfaatnya
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar siswa antara lain:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti misalnya:
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi. Tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
5) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
6) Memberikan perangsang, mempersamakan, dan menimbulkan persepsi yang sama.
3. Kegiatan Belajar Mengajar dan Media
Prinsip-prinsip belajar menurut B.F. Skinner dan Kawan-kawan adalah:
a. Persiapan belajar
Misalnya: tujuan pembelajarannya apa, apa yang menjadi pendahuluan belajar atau syarat-syaratnya sehingga dalam proses belajar nanti akan lancar dan dapat dicapai tujuan yang maksimal.
b. Motivasi
Menentukan hal-hal apa saja yang disukai siswa agar perhatian belajarnya dapat meningkat.
c. Perbedaan individual
Perancang harus mempertimbangkan dan memperhatikan perbedaan-perbedaan individual siswa sehubungan dengan perbedaan motivasi, kecepatan belajar, serta kemampuan siswa.
d. Kondisi pengajaran
Prinsip belajar juga berkaitan dengan bagaimana kondisi pengajarannya. Kondisi pengajaran yang baik sudah tentu mempengaruhi hasil belajar.
e. Partisipasi aktif
Belajar adalah kegiatan transfer of knowledge/skill yang dilakukan oleh siswa. Keaktifan sepenuhnya ada pada siswa. Guru hanya menyediakan bahan dan menunjukkan cara belajar yang sebaik-baiknya.
f. Cara pencapaian yang berhasil
Untuk memudahkan belajar agar berhasil baik, perlu diatur sedemikian rupa sehingga tetap merangsang siswa belajar dan menggairahkan keseimbangan usaha.
g. Hasil yang sudah diperoleh
Motivasi belajar akan bertambah bila sistem dalam belajar selalu mendapat informasi, apakah yang sedang dipelajari dapat diketahui benar tidaknya.
h. Latihan
Prinsip ini sangat berkaitan dengan prinsip knowledge of results tersebut di atas. Sebab, bila siswa dapat mengetahui bahwa langkah-langkah yang telah dtempuh pada knowledge of results positif, maka siswa diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dengan mempraktekkan prinsip-prinsip yang sudah diketahui.
i. Kadar bahan yang diberikan
Dalam memberikan bahwa bacaan kepala siswa hendaknya disesuaikan dengan kemampuan siswa.
j. Sikap pengajar
Sikap positif pengajar dengan segala ketulusan bimbingan, bantuan, dan dedikasi pengabdian pengajar, sangat mempengaruhi sikap belajar siswa.
Kegiatan belajar mengajar:
Tiga jenis kegiatan belajar mengajar adalah:
1. Pengajaran klasikal (group presentation)
2. Belajar mandiri (individualized learning)
3. Interaksi antara pengajar dan siswa (interaction between teacher and students)
1. Pengajaran klasikal
Dilakukan oleh pengajar dengan berceramah di depan kelas. 3 kategori kegiatan siswa:
a. Active interaction with the instructor
Siswa bertanya dan pengajar menjawab. Tanya jawab tersebut mungkin menimbulkan diskusi, baik terhadap pengajar, siswa , dan antar siswa.
b. Working at the student’s seat
Siswa aktif mencatat apa yang diterapkan oleh pengajar dan mengerjakan tugas-tugas / melengkapi lembar tugas (LKS).
c. Other mental participation
Siswa selalu siap bila tiba-tiba pengajar maupun temannya bertanya kepadanya sewaktu pengajaran berlangsung.
2. Belajar mandiri
Prosedur belajar mandiri sebaiknya mengikuti hal-hal beirikut:
a. Pengajar tidak mencampuri (mempengaruhi) siswa kecuali bila memang diminta oleh siswa.
b. Pokok bahasan tidak terlalu kompleks
c. Pokok bahasan sudah diatur sedemikian rupa sehingga urutan dan memudahkan belajar siswa.
d. Penguasaan yang sudah didapat oleh siswa hendakna dapat dibuktikan pada kunci jawaban oleh siswa sehingga ia yakin untuk mengerjakan langkah selanjutnya.
e. Dengan demikian siswa langsung memperoleh informasi dari apa yang sedang dipelajarinya. Ia selalu memperoleh umpan balik.
f. Bila siswa menghadapi kesulitan, siswa dengan mudah mendapat bantuan dari pengajar.
g. Jadi, dalam belajar mandiri siswa selalu terangsang, dapat memperoleh hasil belajar dari pengalamannya sendiri, dan siswa langsung belajar dari hasil usaha yang baru saja didapatnya.
3. Interaksi antara pengajar dan siswa
Pertemuan tatap muka antara beberapa siswa dalam satu kelompok dan pengajar menjadi tekanan di sini. Jumlah siswa yang ideal dalam kelompok tersebut antara 8 s.d. 12 siswa. Kegiatannya adalah:
e. Berdiskusi
f. Tukar pikiran
g. Memecahkan masalah bersama tentang hasil belajar dari pengajaran klasikal
h. Belajar mandiri
Pertanyaan-pertanyaan yang membantu dalam memilih media:
a. Apakah media tersebut akan dipergunakan untuk pengajaran klasikal atau belajar mandiri?
b. Apakah media yang dibuat memerlukan presentasi grafis atau tidak?
c. Apakah media visual yang akan ditampilkan diam atau bergerak?
d. Apa jenis media yang sesuai?
e. Apakah media visual akan dilengkapi dengan rekaman suara yang terpisah atau terpadu?
f. Bila menggunakan media lebih dari satu, bagaimana menggunakan media-media tersebut?
g. Apakah media tersebut digunakan oleh pengajar atau pelajar?
h. Berapa biaya yang dibutuhkan?
4. Model, Pameran dan Museum Sekolah
a. Model
Dalam pelaksanaan mengajar tidak senantiasa dapat digunakan benda-benda sesungguhnya disebabkan oleh berbagai faktor. Karena itu digunakan benda-benda pengganti yang menggantikan benda sebenarnya dalam bentuk sederhana, menghilangkan bagian benda yang kurang perlu serta menonjolkan bagian yang perlu saja. Benda-benda demikian disebut model, atau tiruan.
Model terbagi tiga jenis:
1. Solid model, yang terutama menunjukkan bagian luar
2. Cross section model, yang menampakkan struktur bagian dalam
3. Working model, yang mendeminstrasikan fungsi atau proses-proses
b. Pameran
Ialah suatu susunan alat-alat, benda-benda untuk menjelaskan suatu cerita. Karena itu biasanya direncanakan dengan baik, dan benda-benda yang dipamerkan adalah hasil karya anak sendiri, misalnya model, gambar-gambar, hasil proyek kelas, dan mungkin juga berupa gambar hidup. Benda-benda itu adalah benda-benda tiga dimensi. Pameran bertujuan memperkenalkan hasil-hasil pekerjaan siswa kepada masyarakat, atau agar para siswa mengenal hasil-hasil pekerjaan dari kelas lain, juga untuk mempertunjukkan kemajuan anak dalam kegiatan sekolah.
c. Museum Sekolah
Museum adalah alat belajar yang realistis, semua benda tiga dimensi yang telah kita bicarakan pada bagian ini dapat disimpan di dalam museum sekolah. Apabila sekolah belum mempunyai museum sendiri, siswa sekolah itu bisa dibawa mengadakan perjalanan ke sebuah museum umum akan dilihat berbagai peninggalan sejarah, barang-barang antik, benda yang efektif.
Museum sekolah terbagi tiga jenis:
1. Museum kelas,
2. Museum bangunan
3. Museum sekolah
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/pengertian-media-pengajaran
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6)
. Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Fungsi Media Pembelajaran

Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

Menurut Sadiman (2002:16), media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk
1) Menimbulkan kegairahan belajar.
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:

1) Memberikan perangsang yang sama.
2) Mempersamakan pengalaman.
3) Menimbulkan persepsi yang sama.

Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media pembelajaran mempunyai andil yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar

http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda